PHK Masal Dimana-Mana!

Saat tulisan ini dibuat, PHK masal sedang terjadi dimana-mana. Mulai dari buruh di Sritex, kemudian SEA Today, Kompas TV, Panasonic, Yamaha, Nike dan entah perusahaan apa lagi saya juga tak tahu.  Totalnya mencapai puluhan ribu karyawan.

Tapi ada satu hal yang saya tahu dan pasti akan terjadi. PHK dari perusahaan-perusahaan tersebut bukanlah PHK terakhir di negri ini. PHK pasti, masih dan akan terus terjadi. Mungkin malah semakin sering.

Barangkali ini akan terdengar filosofis tapi "Akan selalu ada saat datang dan saat pergi". Saat memulai dan saat berakhir. Begitupun pekerjaan. Jadi sejatinya PHK adalah hal yang alami, sealami rekrutment tenaga kerja.

Hanya frekuensinya lah yang membedakan pada setiap jaman. Dan di jaman ini, sepertinya frekuensi PHK meningkat cukup tinggi. Dalam kedaan ini bagi saya pribadi ada sangat banyak yang bisa saya syukuri. Dan itu bukan karena saya tak pernah kena PHK.

Tapi justru karena saya pernah kena PHK, membangun usaha, bangkrut, kerja lagi, bikin usaha lagi, dan bangkrut lagi. Entah berapa kali kegagalan itu datang silih berganti. Belum lagi ditambah beragam penyakit cukup parah yang mendera saya dan perlu banyak biaya datang silih berganti. Jadi saya tahu sekali bagaimana rasanya. Tahu sekali bagaimana menghadapinya.

Tapi kenapa saya bersyukur dengan itu semua? Karena itu semua memberikan saya sangat banyak pelajaran. Sekali lagi, luar biasa banyak. Dan inilah beberapa diantaranya yang bisa saya bagikan. Bagaimana bersikap ketika menghadapi PHK.


1. Terima kenyataan dan bicarakan dengan pasangan anda

Ini bagian paling sulit saat mendengar kabar anda menjadi korban PHK. Sudah bekerja dengan penuh loyalitas selama bertahun-tahun. Bekerja dengan baik, atau bahkan berkinerja tinggi. Tapi kemudian di PHK begitu saja dengan pesangon yang sangat minimal.

Sungguh luar biasa menyakitkan rasanya. Saya sudah pernah mengalami ini. Tapi toh ada sangat banyak hal yang tak bisa dikendalikan dalam hidup ini. Mengalami kejadian seperti terkena PHK adalah hal yang tak bisa dikendalikan.

Dalam saat-saat seperti ini, suami atau istri yang mendukung dan penuh pengertian akan sangat menguatkan dan luar biasa nilainya. Bicarakan secara terbuka, pastikan pasangan anda juga bisa menerima kenyataan.  Sekali lagi ini akan menjadi hal yang sulit dilterima oleh siapapun termasuk istri, suami atau anak-anak.

Satu-satunya cara adalah dengan menerima. Menerima dengan lapang dada betapapun terasa sangat menyakitkan.  Walaupun sulit, tetap saja sebuah kenyataan buruk harus diterima. Ini adalah langkah pertama agar bisa melihat solusi-solusi jernih yang seringkali muncul dalam kondisi-kondisi sulit.

Menerima kenyataan bukan berarti mengabaikan hak anda. Tuntut apa yang menjadi hak anda. Karena ini akan menjadi bekal anda untuk hidup selanjutnya.

2. Buang ego jauh-jauh..

Saat seseorang sudah mampu menerima keadaan, langkah selanjutnya yang juga tak kalah sulit adalah membuang ego. Gaji seringkali diikuti dengan ego dan gaya hidup. Membuang ego sangat sering berarti membuang gaya hidup yang perlu banyak biaya. 

Ego dan gaya hidup tinggi inilah yang harus dibuang. Kembalikan semuanya ke hal-hal yang esensial. Kalau biaya sekolah anak terasa terlalu mahal, mungkin harus ke sekolah lain yang lebih murah. Begitupun segala macam kebiasaan buruk lain seperti nongkrong, shopping, jalan-jalan, cicil ini-itu, dan semua hal lain yang non-esensial, buang dan hentikan.

Sekali lagi, saat kembali ke esensi akan terlihat jelas ada banyak hal yang bisa disederhanakan. Dari sini akan terlihat, berapa kebutuhan dasar bulanan setelah disederhanakan. Semakin tinggi kemampuan membuang ego, dan membuang gaya hidup boros, penghematan akan jauh lebih tinggi.

Ini akan sangat menyelamatkan dan memudahkan. Ego dan gengsi lah yang biasanya membuat segalanya jadi rumit.

3.  Lihat sumber daya yang ada dan segera kerjakan.

Ini langkah berikutnya yang saya lakukan. Lihat sumberdaya, lihat peluang, lihat uang yang ada ditangan. Berapa uang yang ada ditangan? Apa saja yang bisa dijadikan uang dengan cepat? Apa saja peluang bisnis, dagang atau jual beli yang bisa cepat menghasilkan uang? Atur prioritas.

Jika kenyataan sudah diterima dan ego sudah dibuang jauh-jauh, biasanya keputusan cerdas hasil dari kepala dingin akan bisa muncul dengan lebih mudah. Segala macam peluang akan terlihat dengan mudah.

Selain itu tentu harus segera melamar ke tempat lain. Ini naluri awal yang biasanya sudah pasti dilakukan. Apapun peluang halal, dan dalam jangkauan, yang bisa menghasilkan uang segera lakukan.

Seorang rekan saya yang terkena PHK dari perusahaan telco banting setir menjadi pengusaha jual beli mobil. Yang dia lakukan adalah membeli mobil sitaan hasil lelang di Jakarta, lalu menjualnya di Bali. Mulai dari 1-2 unit per bulan, kini sudah menjadi belasan mobil perbulan. Penghasilannya kini sudah beberapa kali lipat lebih besar dari gajinya dulu.  PHK? Kini dia malah bersyukur pernah terkena PHK.

4. Tingkatkan nilai diri anda

Hal lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan nilai diri. Saya sadar PHK itu berarti satu hal: nilai diri, dan keterampilan perlu ditingkatkan. Karena jika nilai diri tinggi, anda akan menjadi yang terakhir terkena PHK. Kalaupun terkena PHK, anda akan menjadi yang pertama yang mendapat pekerjaan baru.

Jadi pelajari hal-hal baru, atau perdalam hal-hal yang sudah anda kuasai. Yang tak kalah pentingnya adalah lihat trend dan perkembangan dunia kerja. Sangat sering PHK disebabkan oleh kegagalan perusahaan dalam beradaptasi atas perubahan trend. Akibatnya harus mem-PHK karyawan.

Contohnya adalah banyak mall, atau ITC yang tutup di Jakarta. Karyawannya sudah pasti terkena PHK. Tapi alam selalu seimbang, kini usaha online menjamur dimana-mana. Jika seorang karyawan toko di ITC yang terkena PHK, mungkin ini saatnya dia berjualan online lewat TikTok. Bukan melamar kerja ke ITC lainnya.

Maka ini berarti dia harus belajar memahami seluk beluk dunia online. Atau kalau ingin melamar kerja, dia harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam usaha online agar lebih mudah diterima oleh pedagang online yang sudah besar namanya. Inilah yang dimaksud dengan meningkatkan nilai diri. 

5. Jangan jadi keledai

Setinggi apapun posisi saat terkena PHK, selama  hanya menerima gaji, sejatinya  anda sama saja pekerja yang lain. Sama-sama masih pekerja. Bukan seorang pemilik usaha. Saya tak hendak mengatakan menjadi pemilik usaha lebih baik dari pegawai. Pada kenyataanya, menjadi pemilik usaha, tantangannya beberapa kali lipat lebih berat dari menjadi pegawai. 

Tapi poinnya adalah menjadi seorang pegawai artinya anda tak memegang kendali atas penghasilan. Disinilah kelemahan menjadi seorang pekerja. Bilamana bekerja tak dibarengi dengan rasa syukur, seringkali yang terjadi pekerjaan justru menjadi sebuah beban. Sampai saat pekerjaan itu hilang, barulah terasa bahwa memiliki pekerjaan itu begitu berharga.

Begitupun, peluang terkena PHK akan selalu ada. Lalu bagaimana mengantisipasi ini dimasa depan?

Jawabannya jelas ada di depan mata. Milikilah penghasilan cadangan. Sesederhana itu. Itulah alasan blog ini ada. Mendorong anda untuk memiliki usaha sendiri. Punya penghasilan cadangan. Punya usaha sampingan yang dilbangun selagi masih bekerja. Bangunlah, milikilah, jangan tunggu bencana terjadi. Jangan sampai terperosok di lubang yang sama 2 kali. Seperti keledai.

Ini sebabnya saya membangun usaha sendiri selagi masih bekerja. Sehingga saya tetap tenang dan dingin saat terkena PHK. Mentalitas dan skill sudah terbentuk. Blog ini adalah bagian dari kisah itu. Tentu saja tetap terasa menyakitkan. 

Tapi saya bisa bangkit lebih cepat. Karena mentalitas pengusaha sudah terbentuk. Penghasilan cadangan sudah ada. Skill terus meningkat. Saya dan istri bisa terus membangun usaha, sembari bisa segera mencari dan menemukan pekerjaan lainnya. Dalam hal ini, kerjasama dengan pasangan anda akan luar biasa pentingnya.

Dan saya mendorong siapapun untuk mulai membangun usaha selagi masih bekerja. Seraya terus meningkatkan nilai diri. Entah berkait pekerjaan atau hal yang lain.  Karena proses membangun usaha itu memaksa anda punya mindset dan skill yang berbeda. Memaksa untuk tetap sederhana, tangguh, dan rendah hati. Tentu saja bila berhasil akan memberikan limpahan materi. Saya sudah melaluinya.

Dunia akan terus berubah dan PHK akan terus terjadi


Banyak orang melihat rangkaian PHK ini sebagai suatu hal yang buruk dan cendrung terus semakin buruk. Tentu ada benarnya, terutama jika dilihat dalam jangka pendek. Tapi dalam kacamata sejarah, abad ke 21 ini adalah abad terbaik dibanding abad-abad yang lain.

Abad ke 21 adalah abad dengan perang paling sedikit, angka harapan hidup paling tinggi, pertumbuhan ekonomi paling tinggi, tingkat kebahagiaan paling tinggi, peluang bisnis paling tinggi, peluang bisnis paling besar, peluang bisnis paling mudah. Itu bukan menurut saya, tapi menurut Yuval Noah Harari, seorang pakar sejarah. Juga seorang penulis buku.

Saya percaya itu, karena hanya di abad ke 21 inilah anda bisa menjual produk ke negara lain yang 10.000 km jauhnya dari rumah anda.  Lalu uangnya bisa anda terima seketika. Itu hanya bisa terjadi di abad ini. Namanya e-commerce, produk digital, atau pekerja remote.

Dan kita baru ada di permulaan abad ini. Alias perjalanan masih sangat panjang. Tapi ini juga berarti akan ada sangat banyak hal yang akan dan sedang berubah. Inilah yang sedang kita lihat sebagai PHK dimana-mana.  

Keberadaan AI, internet, dan robotika akan menambah rangkain PHK. Ini hampir pasti akan terjadi, tak sedikit lembaga survey dunia yang meramalkan puluhan juta lapangan kerja akan hilang. Digantikan oleh AI. Bahkan profesi sopir dan pekerja rumah tangga pun kelak akan digantikan robot. Taksi robot sudah terjadi di San Fransisco di US dan Shenzen di China. Hanya masalah waktu ini juga masuk ke Indonesia.

Inilah sebabnya saya memilih mendalami profesi sebagai AI Engineer. Karena dimasa depan profesi ini akan semakin diperlukan. Ini juga sebabnya saya mendorong siapapun untuk belajar digital marketing. Karena dimasa depan, tanpa digital marketing bisnis apapun akan tertinggal. Semuanya, sekali semuanya, sudah dan sedang terhubung ke internet!

Paling tidak itulah cara saya mengikuti perubahan jaman. Saya sarankan anda juga mulai belajar digital marketing. Klik link ini mulailah dari kecil, mulai sekarang.

Photo by Nathan Cowley from Pexels