Menjadi Agen Properti Itu Bukan Sekedar Komisi
Ini adalah kisah saya pribadi. Ternyata berbisnis bukanlah sekedar keterampilan teknis. Ada banyak hal lain yang terlibat disini. Setelah jatuhd alam aneka bisnis saya memulai semuanya kembali dengan menjadi agen properti.
Lalu apa cara paling cepat memulai bisnis properti? Pengusaha berbeda akan menjawab hal yang berbeda. Tapi bagi saya pasati ada cara untuk mulai masuk ke dunia properti, dari "0". Tanpa modal, tanpa pengetahuan, tanpa keterampilan, tapi dengan resiko minimal tapi tetap aman dan bisa membawa banyak keuntungan. Caranya adalah dengan menjadi agen properti.
Tentu saja saya tak mengatakan dengan menjadi agen properti hari ini, besok anda akan kaya raya. Ada proses disini, ada kerja keras, ada integritas, ada keterampilan yang harus dilatih. Ada banyak hal yang harus dipahami, dikuasai, diasah.
Hard skill seperti membuat iklan dan mencari listing, sudah pasti harus dilatih. Tapi soft skill seperti negosiasi, komunikasi juga harus dilatih. Cuma itu? Belum! Masih ada mindset yang harus diperbaiki. Menjadi agen properti bukan cara kaya dengan cepat dan mudah. Ada sangat banyak tantangan. Setelah mindset terus selesai? Belum!
Dari pengalaman saya masih ada lagi yang jauh lebih dalam dari mindset, yaitu pikiran bawah sadar, pikiran tidak sadar, dan belief system. Apa maksudnya? Manusia memiliki 2 jenis pikiran: sadar dan bawah sadar. Ini bukan teori karangan saya, tapi dari Carl Jung, salah satu peletak dasar psikologi moderen. Di Indonesia, ini dikembangkan dengan sangat baik oleh Adhi W Gunawan, salah satu hipnoterapis klinis terbaik yang pernah dimiliki di negri ini.
Lalu apa hubungannya dengan agen properti? Sederhananya begini, kalau pikiran bawah sadar anda meyakini profesi agen properti itu adalah profesi rendahan, remeh dan nista, maka hampir pasti anda akan kesulitan menjadi agen properti profesional dengan hasil besar.
Keyakinan negatif seperti contoh diatas seringkali didapat dari lingkungan, dari keluarga, terutama saat kecil sebelum berumur 8 tahun. Tapi keyakinan ini terbawa hingga dewasa dan menentukan hampir segala hal dalam hidup. Semuanya tanpa disadari.
Ini adalah salah satu hal yang sangat mempengaruhi rejeki, closing, atau profit sebagai pengusaha. Tentu bukan sekedar menjadi agen properti, tapi juga usaha apapun dan profesi apapun.
Jadi dari hard skill, soft skill, mindset, dan subconcious mind atau pikiran bawah sadar, semuanya harus selaras. Dua yang pertama yaitu hard skill dan soft skill ternyata hal yang paling mudah dipelari tapi ironisnya paling kecil pengaruhnya. Lucunya dua hal ini paling sering digembar gemborkan, dan dilatih habis-habisan.
Sementara mindset dan subconcious adalah dua hal yang paling sulit dikenali, diperbaiki dan ditingkatkan. Tapi pengaruhnya kalau menurut pengalaman saya adalah 95% dari keseluruhan. Dan ini sangat jarang kalau tidak tak pernah disentuh kantor properti manapun.
Ini menjelaskan mengapa seorang agen properti tradisional alias makelar tanah yang bekerja tanpa pelatihan, tanpa merek besar, tanpa sistem apapun bisa mendapatkan hasil yang besar. Ini karena mindset, subconcious mind dan sikap yang tepat. Walau mungkin memiliki hard skill dan softskill yang biasa saja.
Sebaliknya seorang agen properti yang bergabung dengan merek besar, jaringan nasional, dukungan teknologi canggih dan sebagainya tetap kesulitan mendapatkan hasil. Ini salah satunya karena alam bawah sadar-subconious mind dan mindset tadi.
Mengapa ini penting dibahas di artikel ini? Karena profesi seperti agen properti, agen asuransi, sales, dan profesi lain yang murni berbasis komisi cendrung sangat dipengaruhi oleh "nasib, garis tangan, rejeki" dan sejenisnya.
Nah, ini semua sesungguhnya datang dari alam bawah sadar. Tak ada yang klenik atau gaib disini. Semuanya kembali ke diri masing-masing. Kembali kepada kebiasaan berbicara, kebiasaan emosi, kebiasaan bertindak, kebiasaan berpikir, yang semuanya dibentuk oleh alam bawah sadar.
Photo by The Lazy Artist Gallery