6 AI Chat Powerful Selain ChatGPT (Kenali Sebelum Memilih!)

Kalau anda pengguna internet, mustahil anda tak kenal ChatGPT. Sebuah teknologi kecerdasan buatan yang benar-benar mengubah internet. Banyak hal yang bisa dilakukan ChatGPT. Tapi sejatinya, ada banyak tools lain sejenis --berbasis chat-- selain ChatGPT.

Beberapa di antaranya yang mulai populer antara lain:

  • Claude

  • Gemini

  • DeepSeek

  • Kimi 1.5

  • Qwen

  • Grok

Selain keenam tools ini, masih ada ribuan AI lain di luar sana. Mungkin anda pernah dengar nama-nama aneh seperti Perplexity, Pi.ai, atau Poe. Agar tidak bingung, hal yang perlu dipahami: ribuan tools AI itu sebenarnya berbasis salah satu dari enam AI utama di atas. Seringkali berupa kombinasi dari beberapa tools itu, atau salah satu yang dimodifikasi dan dilatih ulang.

Nah, supaya lebih jelas, berikut review singkat masing-masing:

1. Claude

Claude dikembangkan oleh Anthropic, perusahaan yang dibentuk oleh mantan tim OpenAI. Claude punya reputasi sebagai AI yang lebih etis dan lebih "manusiawi" dalam jawabannya.
Versi terbarunya, Claude 3, terkenal pintar, sopan, dan bagus sekali dalam memahami nuansa bahasa. Kalau Anda butuh AI yang terasa "lebih bijak" dan aman untuk kolaborasi profesional (seperti brainstorming bisnis, penulisan dokumen resmi), Claude adalah pilihan bagus.

Kelebihan:

  • Bahasa alami yang lembut.

  • Fokus pada keamanan jawaban.

  • Cerdas dalam analisis teks kompleks.

Kekurangan:

  • Tidak selalu se-eksploratif ChatGPT.

  • Ada batasan regional (belum tersedia resmi di semua negara).

2. Gemini

Gemini adalah penerus Bard, buatan Google DeepMind. Setelah banyak dikritik soal Bard, Google memperkenalkan Gemini sebagai AI serba bisa.
Gemini unggul dalam pencarian informasi real-time karena terhubung langsung ke ekosistem Google Search. Versi terbarunya bahkan mulai kuat di bidang gambar dan multimedia.

Kelebihan:

  • Integrasi kuat dengan Google Search.

  • Update data cepat.

  • Mendukung multimodal (teks, gambar, audio).

Kekurangan:

  • Terkadang jawabannya terasa terlalu "kaku" karena ketergantungan ke hasil pencarian.

  • Belum sepenuhnya stabil di beberapa fitur.

3. DeepSeek

DeepSeek adalah AI dari Tiongkok yang fokusnya memahami konten panjang dan pencarian jawaban mendalam.
Model ini dilatih dengan jumlah data yang sangat besar, termasuk banyak literatur dan artikel ilmiah. Cocok buat Anda yang suka riset mendalam atau perlu AI untuk membaca dan merangkum dokumen tebal.

Kelebihan:

  • Sangat kuat untuk membaca dokumen panjang.

  • Akurat dalam membuat rangkuman.

Kekurangan:

  • Kurang lincah untuk percakapan santai.

  • Bahasa Inggrisnya sedikit kaku (lebih optimal di bahasa Mandarin).

4. Kimi 1.5

Kimi 1.5 juga dari Tiongkok, dikembangkan oleh Moonshot AI. Salah satu fitur unggulannya: Kimi bisa memproses file super panjang (hingga 2 juta kata!).
Kalau Anda sering kerja dengan laporan besar, jurnal, atau data setebal buku, Kimi ini luar biasa membantu.

Kelebihan:

  • Memproses teks super panjang dengan cepat.

  • Pintar membuat ringkasan otomatis.

Kekurangan:

  • Tidak terlalu fleksibel untuk dialog bebas.

  • Fitur bahasa Inggris masih dalam tahap penyempurnaan.

5. Qwen

Qwen adalah AI buatan Alibaba. Model ini sangat kuat untuk enterprise (bisnis skala besar). Banyak perusahaan di Asia yang sudah mengandalkan Qwen untuk customer service, analisis data internal, dan pembuatan konten massal.
Qwen juga punya keunggulan di integrasi cloud dan layanan bisnis.

Kelebihan:

  • Cocok untuk keperluan bisnis.

  • Kuat dalam pengolahan data besar.

Kekurangan:

  • Tidak difokuskan untuk penggunaan personal.

  • Beberapa versi berbayar saja yang optimal.

6. Grok

Grok adalah AI yang dikembangkan oleh xAI, perusahaan milik Elon Musk. Grok didesain supaya lebih berani dan lebih blak-blakan dibanding ChatGPT.
Jika ChatGPT terasa sopan, Grok kadang menjawab dengan gaya lebih santai, jenaka, bahkan sarkastik β€” tergantung pertanyaan Anda. Cocok untuk Anda yang suka diskusi non-formal atau humoris.

Kelebihan:

  • Gaya bicara lebih bebas dan santai.

  • Terintegrasi dengan platform X (dulu Twitter).

Kekurangan:

  • Kurang cocok untuk kebutuhan profesional serius.

  • Masih dalam pengembangan, tidak semua fitur stabil.

Kesimpulan

Kalau mau pilih AI mana yang cocok buat Anda, kuncinya simpel: sesuaikan dengan kebutuhan.

  • Mau brainstorming ide bisnis dan jawaban sopan? Claude.

  • Mau cari info tercepat dan update real-time? Gemini.

  • Mau AI untuk baca dokumen tebal? DeepSeek atau Kimi.

  • Mau AI buat keperluan bisnis besar? Qwen.

  • Mau teman ngobrol yang santai dan sedikit "nakal"? Grok.

Apapun pilihan Anda, yang jelas masa depan internet akan semakin dipenuhi AI, bukan hanya ChatGPT.
Siap menjelajah?

Image by Pixabay