Belajar Bisnis

Pasar: Modal Anda yang Sesungguhnya

Banyak orang yang berpikir bahwa modal utama dalam berbisnis adalah uang. Namun, sebenarnya ada modal lain yang lebih penting dan menentukan keberhasilan bisnis, yaitu pasar. Pasar adalah kumpulan orang yang memiliki kebutuhan, keinginan, atau masalah yang bisa diselesaikan oleh produk atau jasa yang ditawarkan. Tanpa pasar, bisnis sejatinya tidak akan memiliki pelanggan, dan tanpa pelanggan, bisnis tidak akan menghasilkan uang.

Lalu, bagaimana cara menemukan dan menentukan pasar yang tepat untuk bisnis? Berikut adalah beberapa poin yang perlu diperhatikan:

# 1. Tidak punya pasar yang spesifik berarti tidak punya bisnis
Salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh para pebisnis pemula adalah tidak memiliki pasar yang spesifik. Mereka berpikir bahwa produk atau jasa mereka bisa cocok untuk semua orang, dan berharap bahwa semakin banyak orang yang mengetahui produk atau jasa mereka, semakin besar kemungkinan mereka mendapatkan pelanggan. Padahal, hal ini justru akan membuat bisnis mereka tidak fokus, tidak efisien, dan tidak efektif.

Sebaliknya, seorang pengusaha harus menentukan pasar yang spesifik untuk bisnis, yaitu pasar yang memiliki karakteristik, preferensi, dan perilaku yang sama atau serupa. Dengan demikian, akan lebih mudah memahami kebutuhan, keinginan, atau masalah mereka, dan menawarkan solusi yang tepat dan sesuai.

Selain itu,  juga bisa lebih mudah menjangkau, menarik, dan mempertahankan pasar. karena akan lebih mudah diketahui siapa dan di mana mereka berada, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka.

Itu semuanya sangat penting terutama saat beriklan. Gagal dalam  ini bisnis berarti gagal dalam bisnis.

Kita ambil contoh usaha makanan. Katakanlah anda menetapkan atau menargetkan suatu pasar. Misalkan anak sekolah SMP dan SMA. Jika ini adalah target pasarnya maka datangi sekolahnya, perhatikan segala detailnya, kenali lingkuannya, lihat masalah yang dihadapi anak-anak ini, apa peluang yang ada?

Kita lanjut ke langkah kedua.

# 2. Produk Anda adalah solusi atas masalah yang dihadapi oleh pasar
Setelah menentukan pasar yang spesifik untuk bisnis, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa produk atau jasa yang dimiliki adalah solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, atau menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pasar. Produk atau jasa harus memiliki nilai tambah yang bisa membuat hidup lebih baik, lebih mudah, lebih nyaman, lebih hemat, lebih aman, atau lebih menyenangkan.

Untuk itu, lakukan riset pasar untuk mengetahui apa yang menjadi pain point atau titik nyeri dari pasar, yaitu masalah atau kesulitan yang mereka alami dan ingin diatasi. Jjuga harus diketahui apa yang menjadi expectation atau harapan dari pasar. Yaitu hasil atau manfaat yang mereka inginkan dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Dengan demikian, bisa dibuat produk atau jasa yang sesuai dengan pain point dan harapan pasar. Serta menonjolkan value proposition atau proposisi nilai dari produk atau jasa.

Kembali ke contoh diatas, maka setelah menetapkan pasar yaitu anak SMP, SMA dan mengenali lingkungannya  katakanlah akhirnya diputuskan untuk menjual makanan di kantin sekolah. 

Jika sudah diputuskan bahwa makanan adalah salah satu pain poin, langkah ini belum selesai disini. Makanan seperti apa yang disukai oleh anak sekolah? Yang asal enak, yang sehat, yang gampang dimakan? Porsinya seberapa? Kemasannya bagaimana? Berapa uang saku rata-rata mereka? Di harga berapa makanan anda akan dijual? Bagaimana kompetisinya?

Katakanlah kemudian diputuskan untuk menjual hamburger. Selesai? Masih jauh! Sejatinya langkah 1 dan 2 inilah yang seringkali rumit, panjang, melelahkan, penuh kesalahan dan membuat frustasi. Paling tidak itu pengalaman pribadi penulis. 

Karena apa yang kita pikir sesuai, belum tentu bisa diterima. Dan itu sebabnya bisa bermacam-macam.  Disinilah pentingya riset atau uji coba. Tapi begitu langkah kedua ini sukses, langkah ketiga akan menjadi sangat mudah.

#3. Bila pasar sudah jelas dan produk atau jasa bisa diterima maka uang pasti datang.
Poin terakhir yang perlu diingat adalah bahwa uang adalah hasil akhir dari bisnis. Bukan tujuan utama. Uang akan mengalir ke bisnis jika sudah ada pasar yang jelas dan produk atau jasa yang sudah bisa diterima oleh pasar tersebut.

Oleh karena itu, Anda harus fokus pada bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan pasar Anda, dan memberikan value yang maksimal kepada mereka.

Kembali ke contoh kantin sekolah tadi. Bila makanan yang anda jual bisa diterima dan disukai anak-anak sekolah dan memberikan keuntungan yang layak, proses selanjutnya jauh lebih mudah. 

Bisa dengan menciptakan produk kedua di kantin yang sama. Bisa juga dengan menjual produk yang sama ke sekolah lain. Atau kombinasi keduanya. Menciptakan produk baru di kantin sekolah yang sama. Kemudian menjualnya ke kantin lain setelah berhasil diterima anak sekolah.

Proses 1, 2 dan 3 ini adalah yang membentuk seseorang menjadi pengusaha sejati. Anak sekolah sebagai pasar bisa diganti dengan apapun: karyawan kantor, pegawai pemerintah, penggemar games, penggemar sinetron, eksportir dll. Sedangkan produk atau jasa bisa berupa apapun yang relevan dengan pasar. Polanya akan tetap sama.

Sekarang bandingkan bila prosesnya begini:

1. Ingin membuka usaha makanan, kemudian langsung mulai cari tempat. Belum tahu pasar, belum tahu targetnya siapa.

2. Dapat sewa tempat, beli alat-alat, langsung mulai jual makanan sesuai selera penjualnya.

3. Tunggu seminggu, tak ada satupun pembeli.

4. Minggu kedua masih sepi.

5. Setelah satu bulan akhirnya tutup.

Familiar dengan skenario ini? Bersyukur penulis tak mengalami ini karena paham langkah diatas. Tapi sesungguhnya sangat banyak yang seperti ini. Selamat mencoba, semoga berguna.

 

image credit Pexels

Comments